Kamis, 27 Desember 2012

KISAH SANTO PAULUS


Kisah ini bermula di sebuah kota yang besar dan kaya, terletak dalam jalur urat nadi dunia pada waktu itu, pintu masuk ke Asia Kecil bernama Tarsus ibukota Kilikia yang sekarang bernama Turki. Tarsus dikenal sebagai pusat pendidikan dan filsafat.
Lahir seorang anak laki-laki bernama Saulus. Saulus merupakan keturunan raja Saul yang termasuk dalam bangsa YAhudi. Saulus terbiasa hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada iman leluhurnya.
Saulus seorang yang pandai dan berpendidikan. Dia berguru hingga ke Yunani dan juga salah satu yang berpengaruh besar adalah Rabi GAmaliel. Ajaran Rabi Gamaliel sangat besar pengaruhnya bagi Saulus. HAti dan semangat Saulus berkobar dan semakin bergairah untuk menyebarluaskan ajaran Yahudi, melalui doktrin-doktrin yang telah ditanamkan terhadap Saulus oleh Rabi Gamaliel. Inilah awal Saulus sangat membenci orang-orang Kristen, yang dianggapnya menyelewengkan ajaran agama Yahudi yang dia anut.
Saulus bersama sepasukan tentaranya memporak-porandakan tempat ibadah jemaat Kristen, serta menyisir tiap sudut kota untuk menangkap dan membunuh siapa saja yang menjadi pengikut Kristus. Semua ditangkap dan dihabisi dengan pedangnya. Jerit tangis jemaat Kristen pecah, hanya ada terror dan pembantaian. RAtusan umat Kristen dibantai ditangkap dan disiksa hingga mati. Tak ada ampun dan tak ada belas kasihan. Di mata Saulus umat Kristen adalah orang sesat dan terkutuk yang patut untuk dimusnahkan. Siang malam para jemaat Kristen selalu dihantui dengan terror pembantaian.
Semangat Saulus yang masih membara dan semakin bergairah untuk memusnahkan para pengikut Kristus. Demi melancarkan aksinya dan ambisinya, Saulus menghadap Imam Besar dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik. Surat ini memberikan kuasa kepada Saulus untuk menangkap para pengikut Kristus di Damsyik dan membawanya ke Yerusalem.
Saulus dengan kuasa penuh dari Imam Besar, berjalan bersama sepasukan prajuritnya menuju ke Kota Damsyik.
Namun di tengah perjalanan Yesus menyapa Saulus dengan sinar yang sangat terang benderang yang memancar dari langit. Saulus langsung jatuh tersungkur dari atas kudanya dan seketika itu pandangan Saulus mulai gelap dan buta.
·         Terdengar kata : “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”
·         Saulus pun menjawabnya dengan keheranan: “Siapakah Engkau, Tuhan?”
·         Lalu Yesus Bersabda “Akulah Yesus yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kau perbuat.”
            Saulus dengan payahnya bangun dengan dibantu beberapa pengawalnya yang berada di situ dengan masih ketakutan menyaksikan kejadian tersebut, Sedangkan pasukan lainnya kocar-kacir ketakutan melihat kejadian tersebut.
            Dengan dibantu beberapa pengawalnya Saulus smapilah ke Kota damsyik dan menginap di rumah Yudas selama 3 hari. Hari-hari saulus diratapi dengan tangis pertobatan dan penyesalan, hingga tidak minum dan tidak makan. Saulus hanya mampu berdoa dan menunggu sebuah jawaban dari Yesus.
            Di lain tempat, Yesus menampakan diri kepada salah seorang muridnya. Ananias!
Ini aku Tuhan, jawabnya
·         Firman Tuhan kepadanya, Mari, pergilah ke jalan yang bernama jalan lurus dan carilah di rumah Yudas seorang Tarsus yang bernama Saulus, Ia sekarang berdoa dan dalam penglihatannya ia melihat bahwa seseorang bernama Ananias menumpangkan tangannya di atas kepalanya supaya dia dapat melihat lagi.
·         Jawab Ananias : Tuhan, dari banyak orang yang ku dengar tentang dia, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-mu di Yerusalem. Dan ia mendapatkan kuasa penuh oleh imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang menyebut nama-Mu
·         Namun fiman Tuhan kepadanya : “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri yang akan menunjukan kepadanya betapa banyak yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku”
Ananias melakukan apa yang Tuhan telah firmankan dalam penglihatannya. Ia masuk ke dalam rumah Yudas dan menumpangkan tangannya ke atas Saulus dan berkata : “Saulus, saudaraku, Tuhan telah menampakan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”
Seketika itu pula mata saulus mulai terang dan dapat melihat kembali. Dengan penuh sukacita dan kegembiraan Saulus bangun lalu meminta untuk dibabtis. Dan semenjak itulah Saulus berubah menjadi Paulus. Seorang pribadi yang baru, yang penuh dengan kuasa Roh Kudus dan dipersiapkan Tuhan untuk memberitakan nama Tuhan dan ajaran Kasihnya.
Paulus yang telah menjadi murid Tuhan dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, bergabung bersama-murid-murid lain, namun para murid takut kepadanya karna masa lalunya sebagai pembantai murid Tuhan. Namun, Barnabas seorang murid Tuhan mendekati Paulus serta membentunya untuk dapat diterima diantara para murid Tuhan. Jemaat di Yudea Galilea dan Samaria berada dalam damai dan jumlahnya makin bertambah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar