Kisah ini
bermula di sebuah kota yang besar dan kaya, terletak dalam jalur urat nadi
dunia pada waktu itu, pintu masuk ke Asia Kecil bernama Tarsus ibukota Kilikia
yang sekarang bernama Turki. Tarsus
dikenal sebagai pusat pendidikan dan filsafat.
Lahir seorang
anak laki-laki bernama Saulus. Saulus merupakan keturunan raja Saul yang
termasuk dalam bangsa YAhudi. Saulus terbiasa hidup dalam ketaatan dan
kesetiaan kepada iman leluhurnya.
Saulus seorang
yang pandai dan berpendidikan. Dia berguru hingga ke Yunani dan juga salah satu
yang berpengaruh besar adalah Rabi GAmaliel. Ajaran Rabi Gamaliel sangat besar
pengaruhnya bagi Saulus. HAti dan semangat Saulus berkobar dan semakin bergairah
untuk menyebarluaskan ajaran Yahudi, melalui doktrin-doktrin yang telah
ditanamkan terhadap Saulus oleh Rabi Gamaliel. Inilah awal Saulus sangat
membenci orang-orang Kristen, yang dianggapnya menyelewengkan ajaran agama
Yahudi yang dia anut.
Saulus bersama
sepasukan tentaranya memporak-porandakan tempat ibadah jemaat Kristen, serta
menyisir tiap sudut kota untuk menangkap dan membunuh siapa saja yang menjadi
pengikut Kristus. Semua ditangkap dan dihabisi dengan pedangnya. Jerit tangis
jemaat Kristen pecah, hanya ada terror dan pembantaian. RAtusan umat Kristen
dibantai ditangkap dan disiksa hingga mati. Tak ada ampun dan tak ada belas
kasihan. Di mata Saulus umat Kristen adalah orang sesat dan terkutuk yang patut
untuk dimusnahkan. Siang malam para jemaat Kristen selalu dihantui dengan
terror pembantaian.
Semangat Saulus
yang masih membara dan semakin bergairah untuk memusnahkan para pengikut
Kristus. Demi melancarkan aksinya dan ambisinya, Saulus menghadap Imam Besar
dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi
di Damsyik. Surat ini memberikan kuasa kepada Saulus untuk menangkap para
pengikut Kristus di Damsyik dan membawanya ke Yerusalem.
Saulus dengan
kuasa penuh dari Imam Besar, berjalan bersama sepasukan prajuritnya menuju ke
Kota Damsyik.
Namun di tengah
perjalanan Yesus menyapa Saulus dengan sinar yang sangat terang benderang yang
memancar dari langit. Saulus langsung jatuh tersungkur dari atas kudanya dan
seketika itu pandangan Saulus mulai gelap dan buta.
·
Terdengar kata :
“Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”
·
Saulus pun menjawabnya
dengan keheranan: “Siapakah Engkau, Tuhan?”
·
Lalu Yesus Bersabda
“Akulah Yesus yang kau aniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota,
di sana akan dikatakan kepadamu apa yang harus kau perbuat.”
Saulus
dengan payahnya bangun dengan dibantu beberapa pengawalnya yang berada di situ
dengan masih ketakutan menyaksikan kejadian tersebut, Sedangkan pasukan lainnya
kocar-kacir ketakutan melihat kejadian tersebut.
Dengan
dibantu beberapa pengawalnya Saulus smapilah ke Kota damsyik dan menginap di
rumah Yudas selama 3 hari. Hari-hari saulus diratapi dengan tangis pertobatan
dan penyesalan, hingga tidak minum dan tidak makan. Saulus hanya mampu berdoa
dan menunggu sebuah jawaban dari Yesus.
Di
lain tempat, Yesus menampakan diri kepada salah seorang muridnya. Ananias!
Ini aku Tuhan, jawabnya
·
Firman Tuhan kepadanya,
Mari, pergilah ke jalan yang bernama jalan lurus dan carilah di rumah Yudas
seorang Tarsus yang bernama Saulus, Ia sekarang berdoa dan dalam penglihatannya
ia melihat bahwa seseorang bernama Ananias menumpangkan tangannya di atas
kepalanya supaya dia dapat melihat lagi.
·
Jawab Ananias : Tuhan,
dari banyak orang yang ku dengar tentang dia, betapa banyaknya kejahatan yang
dilakukannya terhadap orang-orang kudus-mu di Yerusalem. Dan ia mendapatkan
kuasa penuh oleh imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang menyebut
nama-Mu
·
Namun fiman Tuhan
kepadanya : “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk
memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang
Israel. Aku sendiri yang akan menunjukan kepadanya betapa banyak yang harus ia
tanggung oleh karena nama-Ku”
Ananias
melakukan apa yang Tuhan telah firmankan dalam penglihatannya. Ia masuk ke
dalam rumah Yudas dan menumpangkan tangannya ke atas Saulus dan berkata :
“Saulus, saudaraku, Tuhan telah menampakan diri kepadamu di jalan yang engkau
lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh
dengan Roh Kudus.”
Seketika itu
pula mata saulus mulai terang dan dapat melihat kembali. Dengan penuh sukacita
dan kegembiraan Saulus bangun lalu meminta untuk dibabtis. Dan semenjak itulah
Saulus berubah menjadi Paulus. Seorang pribadi yang baru, yang penuh dengan
kuasa Roh Kudus dan dipersiapkan Tuhan untuk memberitakan nama Tuhan dan ajaran
Kasihnya.
Paulus yang
telah menjadi murid Tuhan dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, bergabung
bersama-murid-murid lain, namun para murid takut kepadanya karna masa lalunya
sebagai pembantai murid Tuhan. Namun, Barnabas seorang murid Tuhan mendekati
Paulus serta membentunya untuk dapat diterima diantara para murid Tuhan. Jemaat
di Yudea Galilea dan Samaria berada dalam damai dan jumlahnya makin bertambah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar