Jansen
Sinamo, Sang Bapak
Etos sekaligus Penulis 8 ETOS KERJA PROFESIONAL: navigator Anda menuju
sukses, mengatakan dalam buku barunya tersebut bahwa manusia itu pada
dasarnya adalah pencari kesuksesan. Arti sukses itu sendiri dipandang
relatif oleh sebagian masyarakat dari segi pencapaiannya, namun ada satu hal
yang tetap dilihat sama oleh masyarakat dari zaman apapun yakni cara untuk
mencapai kesuksesan dengan 8 etos kerja berikut ini:
Kerja adalah
Rahmat: Bekerja Tulus Penuh Syukur. Bekerja adalah rahmat yang turun dari Tuhan, oleh
karena itu harus kita syukuri. Bekerja dengan tulus akan membuat kita merasakan
rahmat lainnya sebagai berikut:
- Kita dapat menyediakan
sandang-pangan untuk keluarga kita dengan gaji yang kita dapat.
- Kita diberi kesempatan untuk
bisa bergaul lebih luas serta meningkatkan kualitas diri ke tingkat yang
lebih tinggi hingga kita bisa tumbuh dan berkembang.
- Kita bisa memaksimalkan talenta
kita saat bekerja.
- Kita bisa mendapatkan pengakuan dan identitas diri dari masyarakat dan komunitas.
Kerja adalah Amanah: Bekerja Benar Penuh Tanggung Jawab. Amanah
melahirkan sebuah sikap tanggung jawab, dengan demikian maka tanggung jawab
harus ditunaikan dengan baik dan benar bukan hanya sekedar formalitas. Rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan yang didelegasikan kepada kita akan
menumbuhkankehendak kuat untuk melakasanakan tugas dengan benar sesuai job
description untuk mencapai target yang ditetapkan.
Kerja adalah Panggilan: Bekerja Tuntas Penuh Integritas. Dalam konteks pekerjaan, panggilan umum ini memiliki arti bahwa apa saja yang kita kerjakan hendaknya memenuhi tuntutan profesi. Profesi yang kita jalani untukmenjawab panggilan kita sebagai akuntan, hakim, dokter, dsb. Agar panggilan dapat diselesaikan hingga tuntas maka diperlukan integritas yang kuat karena dengan memegang teguh integritas maka kita dapat bekerja dengan sepenuh hati, segenap pikiran, segenap tenaga kita secara total, utuh dan menyeluruh.
Kerja adalah Aktualisasi: Bekerja Keras Penuh Semangat. Aktualisasi adalah kekuatan yang kita pakai untuk mengubah potensi menjadi realisasi. Tujuan dari sikap aktual ini adalah agar kita terbiasa bekerja keras dan selalu tuntas untuk mencapai mimpi dan keinginan kita tanpa merubah diri kita menjadi pecandu kerja. Ada tiga cara mudah untuk meningkatkan etos kerja keras, yaitu:
Kerja adalah Panggilan: Bekerja Tuntas Penuh Integritas. Dalam konteks pekerjaan, panggilan umum ini memiliki arti bahwa apa saja yang kita kerjakan hendaknya memenuhi tuntutan profesi. Profesi yang kita jalani untukmenjawab panggilan kita sebagai akuntan, hakim, dokter, dsb. Agar panggilan dapat diselesaikan hingga tuntas maka diperlukan integritas yang kuat karena dengan memegang teguh integritas maka kita dapat bekerja dengan sepenuh hati, segenap pikiran, segenap tenaga kita secara total, utuh dan menyeluruh.
Kerja adalah Aktualisasi: Bekerja Keras Penuh Semangat. Aktualisasi adalah kekuatan yang kita pakai untuk mengubah potensi menjadi realisasi. Tujuan dari sikap aktual ini adalah agar kita terbiasa bekerja keras dan selalu tuntas untuk mencapai mimpi dan keinginan kita tanpa merubah diri kita menjadi pecandu kerja. Ada tiga cara mudah untuk meningkatkan etos kerja keras, yaitu:
- Kembangkanlah visi sebagai
ilham untuk bekerja keras.
- Kerja keras merupakan ongkos
untuk mengembangkan diri kita.
- Kerja keras itu baik,
menyehatkan dan menguatkan diri kita.
Kerja adalah
Ibadah: Bekerja Serius Penuh Kecintaan. Segala pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada kita
harus kita syukuri dan lakukan dengan sepenuh hati. Tidak ada tipe atau jenis pekerjaan
yang lebih baik dan lebih rendah dari yang lain karena semua pekerjaan adalah
sama di mata Tuhan jika kita mengerjakannya dengan serius dan penuh kecintaan.
Berbekal keseriusan itu maka hasil yang akan kita peroleh juga akan lebih dari
yang kita bayangkan, begitu pula jika pekerjaan yang kita lakukan didasarkan
oleh rasa cinta. Seberat apapun beban pekerjaan kita, berapapun gaji yang kita
dapatkan dan apapun posisi yang kita pegang akan memberikan nilai moril dan
spirituil yang berbeda jika semua didasari dengan rasa cinta. Jadi ingat,
bekerja serius penuh kecintaan akan melahirkan pengabdian serta dedikasi
terhadap pekerjaan.
Kerja adalah
Seni: Bekerja Cerdas Penuh Kreatifitas. Bekerja keras itu perlu, namun bekerja dengan cerdas
sangat dibutuhkan. Kecerdasan disini maksudnya adalah menggunakan strategi dan
taktik dengan pintar untuk mengembangkan diri, memanfaatkan waktu bekerja agar
tetap efektif dan efesien, melihat dan memanfaatkan peluang kerja yang ada,
melahirkan karya dan buah pikiran yang inovatif dan kreatif. Hasilnya, tentu
saja daya cipta kita bukan hanya disenangi oleh pemimpin perusahaan tetapi juga
oleh orang lain karena semua yang kita hasilkan itu adalah karya seni.
Kerja adalah
Kehormatan: Bekerja Tekun Penuh Keunggulan. Kehormatan diri bisa kita dapatkan dengan bekerja.
Melalui pekerjaan, maka kita dihormati dan dipercaya untuk memangku suatu
posisi tertentu dan mengerjakan tugas yang diberikan kepada kita termasuk
segala kompetensi diri yang kita miliki, kemampuan dan kesempatan dalam hidup.
Rasa hormat yang terbentuk dalam diri kita akan menumbuhkan rasa percaya diri
yang akan meningkatkan keinginan kita untuk bekerja lebih tekun.
Kerja adalah
Pelayanan: Bekerja Paripurna Penuh Kerendahan Hati. Tahukah Anda kalau ternyata hasil
yang kita lakukan dalam bekerja bisa menjadi masukan untuk orang lain dan
begitu pula sebaliknya. Sehingga dari proses tersebut kita telah memberikan
kontribusi kepada orang lain agar mereka bisa hidup dan beraktivitas dengan
lebih mudah. Jadi, bekerja juga bisa kita golongkan sebagai salah satu bentuk
pelayanan kita terhadap orang lain.
LALU
BAGAIMANA DENGAN ETOS KERJA YANG DIPEGANG BANGSA INDONESIA..???
Etos Kerja
Pancasila
Apa itu etos kerja Pancasila? Pada artikel Pengertian Etos Kerja, saya menuliskan bahwa etos
kerja adalah respon yang unik dari seseorang atau kelompok atau masyarakat
terhadap kehidupan; respon atau tindakan yang muncul dari keyakinan yang
diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada diri seseorang
atau kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain, etika kerja merupakan
produk dari sistem kepercayaan yang diterima seseorang, kelompok atau
masyarakat.
Etos kerja Pancasila merupakan pemikiran;
nilai-nilainya dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila, yang tidak tertulis
secara eksplisit, tetapi harus digali lebih dalam, khususnya pada sila
Ketuhanan yang Maha Esa. Dengan demikian, etos kerja ini dihubungkan dengan
sistem keyakinan untuk membedakannya dari etos kerja yang bersifat sekular
seperti yang ditawarkan oleh falsafah Pragmatisme.
Keunikan
etos kerja ini dengan etos kerja lainnya bisa dilihat dari 10 ciri utamanya,
yaitu:
- Spesialisasi
- Rasionalitas
- Sistematis
- Efisiensi
- Konsistensi
- Kerajinan
- Kerja keras
- Ketekunan
- Pengharapan
10. Cinta Kasih
Tentu bukan hanya ini saja nilai-nilai dalam sistem
kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Masih ada kejujuran, keadilan,
kesabaran, kesopanan, tolong menolong, dan bersikap ramah, dan nilai-nilai etis
lainnya. Namun, hanya sepuluh (10) nilai ini yang ingin ditonjolkan sebagai
bentuk sederhana dari etika kerja Pancasila. Bila mau dijabarkan dalam bentuk
prasa, berikut adalah etos kerja yang hendak disodorkan kepada putra-putri
Indonesia:
- Bekerja dengan Rasa Tanggung-jawab
- Bekerja pada Pekerjaan Sesuai Bakat
- Bekerja Secara Rasional
- Bekerja Secara Sistematis
- Bekerja dengan Efisien
- Bekerja Keras
- Bekerja dengan Rajin
- Bekerja dengan Tekun
- Bekerja dengan Pengharapan
10. Bekerja dengan Cinta Kasih
Tentu, etos kerja ini belum secara jelas terlihat
dalam kehidupan masyarakat seperti etos kerja Barat atau Jepang, yang sudah
melekat pada masyarakatnya. Seperti visi Indonesia Raya, etika kerja Pancasila masih dalam bentuk cita-cita.
Namun, dengan etos kerja inilah bangsa Indonesia mampu mencapai negara yang
adil dan makmur, cita-cita yang diikrarkan oleh para pendiri bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar