Usaha perubahan dalam setiap
organisasi akan selalu dilakukan sepanjang usia organisasi tersebut. Dalam
setiap organisasi, seseorang manajer atau pimpinan organisasi mempunyai masalah
yang bisa dipecahkan melalui suatu pengembangan organisasi. Ada kalanya
masalahnya agak kabur tetapi dapat dirasakan bahwa masalah tersebut timbul.
Perasaan telah timbul suatu masalah di dalam organisasi tetapi sulit mendeteksi
di mana letak dan wujud masalahnya merupakan hal yang seringkali terjadi di
organisasi.
Pada suatu diagnosis yang tepat
diperlukan cara berpikir yang rasional dan obyektif, bahkan sedapat mungkin
bebas dari keterikatan emosional. Oleh karena itu setelah mengumpulkan
informasi yang relevan dengan situasi yang dianggap berada pada kondisi
ketidakseimbangan, data yang telah terkumpul dianalisis, apabila dilakukan
dengan tepat, akan menghasilkan identifikasi wilayah permasalahan dan menemukan
hubungan permasalahan dan menemukan kausal yang bersifat kritis. Adapun Ciri-ciri utama Diangnosa adalah
sebagai berikut :
- Kesederhanaan: Informasi yang digali tidak rumit, dipresentasikan oleh konsultan kepada klien dengan cara yang mudah dicerna oleh klien
- Kejelasan: konsultan harus mampu memilih dan menggunakan instrumen tolok ukur tentang apa yang terjadi dalam organisasi yang menyebabkan lahirnya ketidakseimbangan
- Keterlibatan: multistakeholders mutlak perlu dilakukan Identifikasi faktor-faktor utama: gunakan kumpulan variabel utama tanpa distorsi atau rekayasa [key success factors]
- Menyoroti faktor-faktor kritikal: critical factors analysis, tak terjebak pada faktor periferal Penumbuhan rasa urgensi: menghasilkan kesadaran perubahan memang penting dan perlu didukung oleh setiap pihak, untuk menghadapi berbagai tantangan organisasi
Dalam penelitian di Sekretariat
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi jawa Tengah menggunakan kerangka
berpikir Model Organisasi 6 kotak dari Marvin R Weisbord dalam mendiagnosis
masalah. Model ini bermanfaat untuk membantu kita memahami dan menvisualisasikan
kenyataan. Weisbord melukiskan modelnya sebagai suatu layar yang didalamnya
terkandung pijaran yang mampu menangkap suatu gejalan tentang masalah atau isu
baik atau buruk.
Model
ini merupakan cara tertentu untuk melihat struktur organisasi dan desain. Ini memberikan perhatian
terhadap masalah-masalah seperti perencanaan, insentif dan manfaat, peran
fungsi pendukung seperti personel, kompetisi internal antar unit organisasi,
standar remunerasi, kemitraan, hierarki dan pelimpahan wewenang, pengendalian organisasi,
akuntabilitas dan penilaian kinerja. Model ini juga mengikuti
pendekatan 'sistem' dasar untuk fungsi organisasi termasuk masukan terkenal dan
kategori 'output'.
Gambar Model 6 Kotak Weisbord
Dalam model Weisbord, suatu
organisasi itu digambarkan mempunyai 6 kotak : tujuan, struktur, penghargaan,
mekanisme tata kerja, tata hubungan, dan kepemimpinan. Menurut Weisbord, setiap
kotak tersebut harus dilakukan diagnosa baik yang meliputi sistem formal maupun
informalnya. Suatu aspek penting dari setiap diagnosa organisasi adalah
menemukan kesenjangan antara dimensi formal dari suatu organisasi propertis
informalnya. Dimensi formal misalnya, bagan organisasi-kotak struktur-, dan
propertis informal misalnya, bagaimana otoritas yang sesungguhnya dijalankan.
Weisbord memberikan
pertanyaan-pertanyaan kunci untuk mendiagnosa tiap kotak dari 6 kotak tersebut.
Pertanyaan-pertanyaannya dirancang olehnya agar proses diagnosa mencapai
sasarannya. Kalau dalam proses diagnosa tidak berhasil menjaring informal yang
diperlukan maka berarti usaha perubahan, perbaikan, pengembangan, dan pembinaan
organisasi akan mengalami kegagalan. Oleh karena itulah Weisbord merancang
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan tujuan akan mencapai keberhasilan yang
maksimal. Adapun penjelasan 6 kotak sebagai berikut :
1.
Tujuan
Untuk mendiagnosa kotak Tujuan dua hal yang dianggap sangat
penting, yakni (1) kejelasan tentang tujuan organisasi itu sendiri. Dalam hal
ini yang dianggap penting adalah sampai dimana para anggota organisasi atau
karyawan memahami secara jelas dan benar akan misi dan tujuan organisasinya.(2)
persetujuan dengan tujuan tersebut. Dalam hal ini, dukungan dari para anggota
atau karyawan untuk bertekad mencapai tujuan organisasi sangat diutamakan.
Pertanyaan-pertanyaan yang dirancang oleh Weisbord tentang kotak tujuan ini
berkisar pada dua hal yang utama di atas.
2.
Struktur
Untuk mendiagnosa
kotak Struktur, pertanyaan yang utama
ialah menemukan jawaban tentang apakah ada keselarasan antara tujuan yang telah
ditetapkan dengan kerangka struktur internal yang dibangun. Dengan kata lain,
apakah struktur internal yang telah dibangun tersebut benar-benar melayani
tujuan organisasi. Jika struktur organisasi tidak sesuai dengan tujuannya, ini
berarti antara struktur dan tujuan tidak selaras. Dengan demikian pusat
perhatian diagnosa kotak struktur pada keselarasan keduannya.
3. Tata Hubungan
Tiga hal yang dianggap
penting untuk mendiagnosa kotak Tata
Hubungan, antara lain : (1) Tata hubungan antara individu dalam organisasi,
(2) Tata hubungan antara unit-unit organisasi yang berbeda tugas kegiatannya,
(3) Tata hubungan antara orang-orang dengan sifat dan keharusan yang diminta
oleh pekerjaannya. Dalam tata hubungan ini juga menekankan untuk mendiagnosa
seberapa jauh saling ketergantungan (interdepedency),
kualitas tata hubungannya, dan arus konflik dalam organisasi tersebut.
4. Penghargaan
Pijaran diagnosa
untuk kotak Penghargaan (rewards),
untuk memberikan perhatian kepada persamaan dan perbedaan antara apa yang
sebenarnya dirasakan oleh karyawannya. Dalam hal ini, apakah sistem penghargaan
tentang kompensasi, gaji, sistem insentif, dan bentuk penghargaan lainnya yang
telah diberikan oleh organisasi dirasakan oleh karyawannya sebagai penghargaan
atau hukuman.
5. Kepemimpinan
Untuk kotak
kepemimpinan di letakkan di tengah-tengah layar oleh Weisbord. Karena tugas
utama seorang pimpinan itu melihat pijaran di antara kotak-kotak lainnya di
dalam model tersebut. Selain itu seorang pimpinan itu harus mampu menjaga
keseimbangan di antara kotak-kotak tersebut. Proses diagnosanya diarahkan
kepada seberapa jauh seorang pemimpin itu (1) merumuskan tujuan organisasinya,
(2) mengejawantahkan tujuan tersebut, dalam program-programnya, (3)
mempertahankan integritas organisasinya, (4) memelihara peraturan dan
apresiasinya terhadap konflik yang timbul.
6. Mekanisme Tata Kerja (Metode Kerja)
Kotak terakhir
yakni kotak Mekanisme Tata Kerja. Weisbord mengartikan mekanisme tata kerja ini
sebagai suatu hal yang dapat memperekat dan mengikat organisasi untuk berbuat
lebih dari sekedar koleksi individu-individu yang berbeda kebutuhannya satu
sama lain. Dengan demikian Mekanisme Tata kerja ini merupakan suatu proses yang
harus ada bagi setiap organisasi untuk terus hidup. Proses perencanaan,
pengendalian, penganggaran merupakan mekanisme tata kerja yang sangat membantu
para karyawan organisasi untuk memperoleh dan melaksanakan tugas pekerjaan
secara respektif yang sesuai dengan tujuan organisasi.
"Weibord's Six Box Model".
BalasHapusJika diperkenankan, saya mohon diberikan contoh bilamana dalam melakukan diagnosis pada sebuah organisasi yang memiliki beberapa permasalahan, seperti :
1. Tujuan :
Bilamana tujuan organisasi belum dirumuskan dengan baik atau belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan ?
2. Struktur :
Contoh struktur organisasi yang belum berfungsi dengan baik, dan Struktur Organisasi yang sudah berfungsi dengan baik ?
Demikian untuk menjadikan maklum dan mohon kabar lebih lanjut.
Salam action,
BRAM IRIANTO
iriantobram1875@gmail.com
http://www.asndemak.blogspot.com
six box ini lebih cocok digunakan dengan kondisi yang seperti apa?
BalasHapus